Jumat, 01 Mei 2020

Teknik Closing Itu Mudah / Prospek Orang Untuk Gabung Bisnis MLM-mu




Cara prospek orang memang sangat beragam dan berbeda antara orang yang satu dengan yang lain.



Memprospek orang bukan hal mudah, karena ketika kita salah menggunakan kata-kata ataupun bahasa tubuh kita tidak wajar, maka calon prospek juga pastinya akan menolak.



Berapa kali kamu sudah memprospek orang mengenai peluang bisnis MLM-mu dan kemudian ditolak? 10 kali, 20 kali, atau bahkan ratusan kali?

Apakah kamu merasa galau dan down ketika orang lain menolak ajakanmu untuk bergabung di bisnis MLM?

Ketika kamu sudah memprospek orang berulang-ulang kali namun hasilnya nol, kamu perlu melakukan evaluasi terhadap diri sendiri.

Jangan-jangan cara bicaramu salah, atau jangan-jangan bahasa tubuhmu salah, atau jangan-jangan cara berpikirmu atau mindsetmu yang salah.

Dari situ kamu dapat belajar dari kesalahan dan memperbaiki apa yang salah saat kamu memprospek orang.

4 tips bagaimana cara prospek orang, 
baik itu melalui telepon, email, ataupun chatting.

#1 Jangan Berfokus Pada Hasil

Banyak orang yang menilai sesuatu pada hasil akhirnya, namun saya pribadi menilai sesuatu dari prosesnya.

Ketika saya mencapai suatu target, yang saya nilai adalah bagaimana cara saya mencapai target tersebut.

Demikian juga ketika kamu mencari prospek. Jangan berfokus pada hasil, apakah dia nanti menerima penawaranmu atau tidak.

Yang terpenting adalah kamu membangun hubungan dulu dengan calon prospekmu.
Karena ketika kamu berfokus pada hasil, maka ketika kamu ditolak, kamu akan menjadi 

galau dan down, dan akibatnya kamu akan menjadi canggung ketika melanjutkan percakapan dengan calon prospekmu.

Juga ketika kamu hanya fokus pada hasil, maka kamu akan terkesan pushy atau memaksa calon prospekmu untuk bisa bergabung di bisnismu.
Ketika kamu terlihat pushy, maka biasanya itu akan membuat dia membangun tameng penolakan.

Cara prospek orang yang baik adalah go with the flow, mengalir saja dan santai saja.
Jika dia menerima, that’s good! Namun bila dia menolak, it’s okay, no problemo!

#2 Jangan Jadi Pemburu Prospek

Well, kalau setiap keluar rumah kamu berpikir hanya untuk berburu prospek baru dan fokusmu adalah agar calon prospekmu bisa bergabung di bisnismu saat itu juga, itu berarti mindsetmu sudah salah.

Ketika kamu hanya berpikir untuk memburu prospek, maka kamu beneran bakal jadi pemburu, kamu haus prospek, yang terjadi adalah kamu akan menjadi needy, dan pushy.

Kamu akan cenderung memaksa orang lain untuk bergabung, dan cara prospek orang seperti ini ngga bagus.

Yes, it’s ok untuk berburu prospek! Tapi bukan itu yang penting, ada yang lebih penting lagi yang perlu kamu tanamkan di pikiranmu, yaitu berbagi solusi.

Entah itu solusi dari produk bisnismu, atau solusi dari peluang bisnismu.
Rubah pikiranmu ketika keluar rumah, “Saya ingin berbagi sesuatu kepada orang lain.”
Jangan jadi seorang Salesperson, tapi jadilah Shareperson.

#3 Less is More

Cara prospek orang yang baik adalah dengan menahan diri memberikan informasi berlebihan.

Jangan terlalu mengumbar informasi. Jangan terlalu hiperbola terhadap peluang bisnismu.
Ketika kamu terlalu mengumbar informasi entah itu mengenai kualitas produk ataupun 

tentang keuntungan-keuntungan bisnis MLM-mu, bisa jadi hal itu malah membuat calon prospekmu menolakmu.

Well, secara psikologi, pada dasarnya kita sebagai manusia tidak suka bila orang lain menjual sesuatu pada kita secara langsung.

Karena kita bakal merasa dimanfaatkan atau merasa orang lain mengambil untung dari kita.
Namun anehnya kita itu cenderung konsumtif dan malah suka sekali membeli sesuatu.

People don’t like to be sold, but they love to buy. ~ Jeffrey GitomerSo, lebih baik menahan diri dan membuat orang lain malahan menjadi penasaran terhadap bisnis kita.

#4 Just Be Yourself, Be Your Best Self

Ketika kamu melihat mentormu melakukan prospecting, mungkin kamu berpikir untuk menirunya, siapa tahu dengan menirunya maka keberhasilanmu juga akan meningkat.
Well, ngga ada yang salah dengan meniru orang lain. Namun jangan jadi 100% seperti orang lain.

Intinya tetap jadi seperti dirimu saat ini, cara bicara, bahasa tubuh dan lain sebagainya. Namun tetap terus perbaiki hal-hal yang masih kurang.

Misalkan kamu merasa dirimu masih kurang luwes ketika berinteraksi dengan orang lain, maka kembangkan kemampuanmu dalam berinteraksi.

Ketika kamu merasa bahasa tubuhmu terlihat kurang percaya diri, maka perbaiki hal tersebut.

Intinya be Your-Best-Self.
Terus improve dirimu, namun tetap jadi dirimu sendiri.