Cara prospek orang memang sangat beragam dan berbeda antara orang yang satu dengan yang lain.
Memprospek orang bukan hal mudah, karena ketika kita salah menggunakan kata-kata ataupun bahasa tubuh kita tidak wajar, maka calon prospek juga pastinya akan menolak.
Berapa
kali kamu sudah memprospek orang mengenai peluang bisnis MLM-mu dan kemudian
ditolak? 10 kali, 20 kali, atau bahkan ratusan kali?
Apakah
kamu merasa galau dan down ketika orang lain menolak ajakanmu untuk bergabung
di bisnis MLM?
Ketika
kamu sudah memprospek orang berulang-ulang kali namun hasilnya nol, kamu perlu
melakukan evaluasi terhadap diri sendiri.
Jangan-jangan
cara bicaramu salah, atau jangan-jangan bahasa tubuhmu salah, atau
jangan-jangan cara berpikirmu atau mindsetmu yang salah.
Dari
situ kamu dapat belajar dari kesalahan dan memperbaiki apa yang salah saat kamu
memprospek orang.
4
tips bagaimana cara prospek orang,
baik itu melalui telepon, email, ataupun
chatting.
#1 Jangan Berfokus Pada Hasil
Banyak
orang yang menilai sesuatu pada hasil akhirnya, namun saya pribadi menilai
sesuatu dari prosesnya.
Ketika
saya mencapai suatu target, yang saya nilai adalah bagaimana cara saya mencapai
target tersebut.
Demikian
juga ketika kamu mencari prospek. Jangan berfokus pada hasil, apakah dia nanti
menerima penawaranmu atau tidak.
Yang
terpenting adalah kamu membangun hubungan dulu dengan calon prospekmu.
Karena
ketika kamu berfokus pada hasil, maka ketika kamu ditolak, kamu akan menjadi
galau dan down, dan akibatnya kamu akan menjadi canggung ketika melanjutkan percakapan dengan calon prospekmu.
galau dan down, dan akibatnya kamu akan menjadi canggung ketika melanjutkan percakapan dengan calon prospekmu.
Juga
ketika kamu hanya fokus pada hasil, maka kamu akan terkesan pushy atau memaksa
calon prospekmu untuk bisa bergabung di bisnismu.
Ketika
kamu terlihat pushy, maka
biasanya itu akan membuat dia membangun tameng penolakan.
Cara
prospek orang yang baik adalah go with the flow, mengalir saja dan santai saja.
Jika
dia menerima, that’s good! Namun
bila dia menolak, it’s okay, no problemo!
#2 Jangan Jadi Pemburu Prospek
Well,
kalau setiap keluar rumah kamu berpikir hanya untuk berburu prospek baru dan
fokusmu adalah agar calon prospekmu bisa bergabung di bisnismu saat itu juga,
itu berarti mindsetmu sudah salah.
Ketika
kamu hanya berpikir untuk memburu prospek, maka kamu beneran bakal jadi
pemburu, kamu haus prospek, yang terjadi adalah kamu akan menjadi needy, dan
pushy.
Kamu
akan cenderung memaksa orang lain untuk bergabung, dan cara prospek orang
seperti ini ngga bagus.
Yes,
it’s ok untuk berburu prospek! Tapi bukan itu yang penting, ada yang lebih
penting lagi yang perlu kamu tanamkan di pikiranmu, yaitu berbagi solusi.
Entah
itu solusi dari produk bisnismu, atau solusi dari peluang bisnismu.
Rubah
pikiranmu ketika keluar rumah, “Saya ingin berbagi sesuatu kepada orang lain.”
Jangan jadi seorang Salesperson, tapi
jadilah Shareperson.
#3 Less is More
Cara
prospek orang yang baik adalah dengan menahan diri memberikan informasi
berlebihan.
Jangan
terlalu mengumbar informasi. Jangan terlalu hiperbola terhadap peluang bisnismu.
Ketika
kamu terlalu mengumbar informasi entah itu mengenai kualitas produk ataupun
tentang keuntungan-keuntungan bisnis MLM-mu, bisa jadi hal itu malah membuat calon prospekmu menolakmu.
tentang keuntungan-keuntungan bisnis MLM-mu, bisa jadi hal itu malah membuat calon prospekmu menolakmu.
Well, secara psikologi, pada dasarnya kita sebagai manusia tidak suka bila orang lain menjual sesuatu pada kita secara langsung.
Karena
kita bakal merasa dimanfaatkan atau merasa orang lain mengambil untung dari
kita.
Namun
anehnya kita itu cenderung konsumtif dan malah suka sekali membeli sesuatu.
People don’t like to be sold, but they love to buy. ~ Jeffrey GitomerSo, lebih baik menahan diri dan membuat orang lain malahan menjadi penasaran terhadap bisnis kita.
#4 Just Be Yourself, Be Your Best Self
Ketika
kamu melihat mentormu melakukan prospecting, mungkin kamu berpikir untuk
menirunya, siapa tahu dengan menirunya maka keberhasilanmu juga akan meningkat.
Well,
ngga ada yang salah dengan meniru orang lain. Namun jangan jadi 100% seperti
orang lain.
Intinya
tetap jadi seperti dirimu saat ini, cara bicara, bahasa tubuh dan lain
sebagainya. Namun tetap terus perbaiki hal-hal yang masih kurang.
Misalkan
kamu merasa dirimu masih kurang luwes ketika berinteraksi dengan orang lain,
maka kembangkan kemampuanmu dalam berinteraksi.
Ketika
kamu merasa bahasa tubuhmu terlihat kurang percaya diri, maka perbaiki hal
tersebut.
Intinya
be Your-Best-Self.
Terus
improve dirimu, namun tetap jadi dirimu sendiri.